Menilik Sejarah Bangunan Tinggi di Dunia


Jasa Arsitek Semarang– Bangunan tinggi pertama telah ada pada zaman purba. Bangunan tinggi menjadi ideal, dihuni oleh manusia sejak penemuan elevator (lift) dan bahan bangunan yang lebih kuat. Berdasarkan beberapa standard, suatu bangunan biasa disebut sebagai bangunan tinggi jika memiliki ketinggian antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m). Bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki (4 meter), sehingga jika suatu bangunan memiliki tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya memiliki 6 tingkat. Bahan yang digunakan untuk sistem striktual bangunan tinggi adalah beton kuat dan besi. Banyak pencakar langit bergaya Amerika memiliki bingkai besi, sementara blok menara penghunian dibangun tanpa beton. Kota – kota di Barat berkembang sangat cepat pada abad kesembilan belas, dan kepadatan pendudu menyebabkan timbul kembalinya bangunan-bangunan tinggi yang menghilang dengan runtuhnya kerajaan Romawi. Prinsip struktur dinding penahan dari bahan batu digunakan kembali. Akan tetapi keterbatasan sistem struktur jenis ini adalah bahwa dengan bertambahnya tinggi bangunan, ketebalan dinding (yang berarti berat bangunan) harus bertambah pula, berbanding langsung dengan sifat gaya gravitasi. Keterbatasan konstruksi ini jelas terlihat pada Monadnock Building (1891) berlantai 16 di Chicago. Amerika Serikat yang memerlukan dinding setebal 6 kaki di bagian dasarnya.

Saat ini bangunan tertinggi di dunia yang pertama adalah

Burj Khalifa dengan tinggi 828 m yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab.

Menjulang setinggi 828 di atas Dubai dan saat ini menjadi gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa melambangkan perpaduan antara seni, keahlian teknis, dan warisan budaya. Gedung tersebut terdiri atas kantor dengan luas ratusan meter, 900 tempat tinggal pribadi, Armani Hotel dengan 160 kamar, dan At the Top, ruang observasi outdoor di lantai 124. Tambahan terbaru adalah TopSKY, ruang observasi pemecah rekor di lantai 148. Di urutan kedua ada

Shanghai World Financial Center

Tinggi total gedung pencakar langit ini adalah 492 m dan merupakan gedung pencakar langit tertinggi di Shanghai, gedung ini merupakan gedung yang terdiri dari kantor, hotel, ruangan konferensi, dek pengamatan dan mall.

Dan masih banyak lagi gedung-gedung yang berdiri tinggi di dunia, para insinyur abad kesembilan belas membuat para arsitek menyadari potensi unsur rangka ini. Mereka memperluas penggunaannya pada jembatan, pabrik, pergudangan, dan ruang pameran. Pengaruh ini dapat diamati sampai ketahun 1801 pada sebuah pabrik kapas rangka baja berlantai tujuh di Manchester, Inggris. Yang menggunakan kolom dan balok baja sebagai kerangka interior, baja profil I digunakan digedung ini. Mungkin untuk pertama kali, para perancangnya secara intuisi menegenal efisiensi bentuk itu dalam menahan lendutan, sebenarnya pabrik ini menjadi dasar pengembangan rangka baja yang kemudian muncul di Chicago pada sekitar tahuin 1890. Dari mesir kuno sampai Tokyo modern, orang selalu mengagumi bangunan-bangunan tinggi, jauh sebelum pencakar langit modern dikembangkan, monumen-monumen yang sangat besar menjulang ke langit.

Pembangunan itu semua, tidak lepas dari peranan seorang arsitek,keuntungan menyewa jasa arsitek semarang adalah Anda akan sangat terbantu untuk hasil yang lebih baik, dan memperhitungkan rab rumah dengan lebih tepat. Pekerjaan mereka akan di mulai dari memperhitungkan luas tanah bangunan yang kemudian akan di sesuaikan menurut keinginan konsumen.

Hubungi kami Jasa Arsitek Semarang  yang akan siap membantu anda.

 EFRATA INTERIOR
Telp : Denny 62- 85640220094 (WA/ SMS / Tlp)
Email: dennyprawibowo@gmail.com

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *