Estetika Interior


Estetika memiliki kaitan penting dalam desain interior. Sebab desain interior yang baik, memiliki nilai estetika yang tinggi bagi penikmat nya.

Sebelum membahas Estetika Interior lebih jauh, sebelumnya kita bahas dulu tentang apa arti dari Estetika dan istilah lain yang berkaitan dengan estetika itu sendiri.

Estetika dan keindahan menurut kamus oxford adalah nilai-nilai yang menyenangkan  pikiran, mata dan telinga.

Adapun pendapat dari berbagai ahli tentang keindahan :

  • Sesuatu itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau dengan fungsinya atau kegunaannya (Socrates)
  • Bentuk-bentuk menjadi indah dalam proporsi di mana unsur-unsurnya disatukan secara harmonis, diingatkan atau ditujukan kepada bentuk ideal (Plato).
  • keindahanmenurut Ishar (1992) memiliki dua unsur utama, yaitu keindahan bentuk dan keindahan ekspresi atau keindahan lahir dan keindahan batin
  • Keindahan bentuk berkaitan dengan  sesuatu yang lebih nyata, dapat diukur atau dihitung. Sedangkan keindahan ekspresi lebih banyak berbicara  mengenai sesuatu yang lebih abstrak, yang  lebih sukar diukur  atau dihitung, karena patokan-patokan yang lebih samar
  • Keindahan bentuk mempunyai patokan-patokan tertentu yang berlaku bagi segala macam keindahan, yaitu terpenuhinyasyarat-syarat keterpaduan, keseimbangan, proporsi dan skala.
  • Sedangkan syarat-syarat untuk mencapai keindahan ekspresi antara lainberkaitan dengan syarat : karakter, gaya dan warna.

Dalam kesuksesan penataan ruang dalam sangat perlu pemenuhan syarat-syarat keterpaduan,keseimbangan, proporsi dan skala.

Ø  Keterpaduan(unity)

BERBAGAI CARA UNTUK MENCAPAI KETERPADUAN:

  1. Dengan bentuk geometri
  2. Dengan subordinasi dan dominasi
  3. Dengan menggunakan bentuk-bentuk yang sama
  • Dengan bentuk geometri

Bentuk geometris yang sederhana seperti  piramida, kubus, bola, kerucut, dan silinder segera dapat kita kenal dan kita rasakan  bahwa masing-masing mempunyai bentuk yang utuh.  Dalam hal ini banyak bentuk-bentuk arsitektur/ bangunan yang menggunakan bentuk geometris sederhana seperti:  bentuk segitiga untuk atap,  segi empat untuk dinding, massa bangunan, bidang dinding, lantai atap dan lain sebagainya).

  • Dengan bentuk subordinasi dan dominasi

prinsipnya  memadukan berbagai ukuran suatu bentuk dengan mengecilkan unsur-unsur minor untuk menonjolkan unsur mayor atau dengan cara membuat sedemikian rupa unsur kurang utama sehingga membantu penonjolan unsur utama.

Dominasi juga dapat disusun dengan cara: pembingkaian, penambahan bentuk yang menarik,  dengan  menambah unsur-unsur  disamping sisinya yang mirip bentuknya namun dengan ukuran  yang lebih kecil.

  • Dengan bentuk yang sama

        Bentuk-bentuk yang sama lebih mudah disusun  menjadi suatu keterpaduan yan serasi.

Interior Santa Petrus Roma, mempunyai tingkat keterpaduan yang mempesona. Hampir semua cara untuk mencapai keterpaduan dipakai di sini. Bentuk-bentuk lengkung sama, subordinasi bentuk lengkung yang lebih kecil terhadap yang  lebih besar. Subordinasi semua volume interior terhadap kubah pusat yang besar.

Ø  Keseimbangan(balance)

Keseimbangan adalah suatu nilai yang ada pada setiap obyek yang  daya tarik visualnya di kedua sisi pusat keseimbangan atau pusat daya tarik adalah seimbang.Pusat keseimbangan adalah titik istirahat mata, titik perhentian mata, yang menghilangkan keresahan dan kekacauan. Manusia secara naluri mencari pusat keseimbangan dan berjalan ke arah itu.  Pentingnya keseimbangan  juga karena mempunyai daya  untuk menunjuk arah gerak manusia. Seperti  manusia  mencari keseimbangan dalam  kerohanian dan kejasmaniannya, mata kita juga  membutuhkan keseimbangan secara optis. Tanpa adanya keseimbangan, mata kita kehilangan pegangan.Untuk keseimbangan ini  terdapat keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris atau informal.

Ada dua jenis keseimbangan:

  1. Keseimbangan Simetris adl Susunan obyek yang benar-benar sama antara bagian kiri dan kanan
  2. Keseimbangan Asimetris adl Keseimbangan informal ini terjadi kalau ada daya tarik keindahan yang sama pada setiap sisi pusat keseimbangan  meskipun bentuknya tidak sama. Pada bentuk keseimbangan ini  pusat keseimbangan harus selalu ditonjolkan, karena  mata lebih sukar mencari pusat keseimbangan dibandingkan bentuk simetris.

Proporsi yang pas juga diperlukan dalam mendesain interior. Karena dengan proporsi yang sesuai, estetika pun akan menjadi lebih indah untuk dilihat. Proporsi artinya keseimbangan perbandingan ukuran  antara bagian-bagian dalam suatu benda atau obyek.

Skala suatu obyek/ benda ialah kesan yang ditimbulkan  obyek tersebut mengenai ukuran besarnya.Skala  biasanya diperoleh dengan besarnya  obyek dibandingkan dengan unsur-unsur berukuran manusiawi yang ada didekatnya. Pada umumnya ada tiga skala yang berkaitan dengan arsitektur maupun interior, yaitu : skala heroik, natural dan skala intim.

1. Skala heroik  bertujuan  untuk membuat suatu obyek nampak besar, dalam arsitektur dan interior.

Skala ini berguna untuk membangkitkan  semangat, kekuatan dan kekaguman bagi mereka yang melihatnya, seperti  ruang-ruang dalam gereja, masjid, gedung pengadilan monumen.

Cara untuk  mendapatkan skala heroik antara lain dengan cara : menempatkan unsur-unsur berukuran besar, bentuk-bentuk sederhana dengan ornamen relatif kecil, dengan adanya kontras (kontras detail dengan keseluruhan),  letak unsu-unsur kecil harus cukup dekat dengan unsur besar sehingga cukup terlihat dan bisa dibedakan dengan  unsur besar.

2. Skala natural bertujuan untuk memperlihatkan suatu obyek seperti apa adanya, menurut ukuran sepestinya. Skala ini sesuai dipergunakan pada ruang-ruang  bangunan tempat kerja, pabrik,  toko dan semua ruang-ruang yang pertimbangan fungsional  diutamakan dalam perancangannya.

Skala natural dapat diperoleh dengan pemecahan masalah fungsional secara wajar. Besarnya ukuran pintu, jendela, dan unsur-unsur lain sesuai dengan fungsinya sehingga terlihat wajar, sebagaimana mestinya

3. Skala intim bertujuan agar suatu obyek terlihat lebih kecil dari ukuran sebenarnya.

Pada tempat tempat tertentu, terdapat kebutuhan untuk membuat skala  intim karena kebutuhan suasana intim, informal atau akrab, seperti dalam ruangan restoran yang besar, dalam interior, dalam taman kanak-kanak, termasuk juga kebutuhan untuk membuat rumah-rumah yang tidak terlalu tinggi karena berada di jalan atau gang yang sempit.

Skala  intim dapat diperoleh dengan memakai ornamen  yang lebih  besar dari biasanya, membuat  pembagian-pembagian yang lebih  besar, atau  dengan membuat unsur-unsur yang biasa dikenal  dengan ukuran besar, diperkecil.

Usaha  menciptakan skala intim dalam suatu interior yang luas dicapai  dengan ornamen-ornamen yang diperbesar, penyederhanaan permukaan dinding dan penekanan bentuk-bentuk horizontal.

 

Demikian penjelasan sedikit banyak mengenai estetika.

Efrata Interior dalam mendesain selalu mengedepankan estetika, dan tidak melupakan fungsi dari interior itu sendiri.

More info untuk desain interior :

www.efratainterior.com

CP: Denny 085640220094

Melayani:

  1. Jasa Desain dan Kontraktor Interior Semarang

  2. Jasa Desain dan Kontraktor Interior Jakarta
  3. Jasa Desain dan Kontraktor Interior Bali

Leave a comment

Your email address will not be published.